Beranda perempuan
bersama ibu-ibu petani desa Pulau Raman memanen kacang dan jagung hasil
pertanian yang dikerjakan secara swadaya pada 2 Oktober lalu. Dua varietas
tanaman ini mendapat hasil yang cukup memuaskan. Sejak awal ibu-ibu petani
sudah dibekali dengan konsep penanaman tanpa menggunakan pestisida dan zat
kimia dalam bentuk apapun. Sebaliknya, panganan ini sejak awal diproses secara
organik dengan pupuk kompos yang dibuat sendiri dengan memanfaatkan sampah
rumah tangga.
Meski harus dihadapkan
dengan kondisi banjir akibat curah hujan dan luapan sungai Batang Hari yang
membuat kami was-was, namun, hasilnya tidak mengecewakan. Para petani bersuka
cita memanen kacang dan jagung. Terlihat senyum sumringah dan gelak tawa saat
bersama-sama memanen. Hasil pertanian ini selain dibagikan kepada anggota
kelompok, juga dijual pada masyarakat luas guna membantu ekonomi kelompok
petani perempuan desa Pulau Raman, mendapat manfaat secara ekonomi serta
manfaat untuk tubuh lebih sehat.
Dalam prosesnya, mereka
mengenal prinsip kerja kolektif dan pembagian kerja, prinsip gotong-royong dan
mekanisme organisasi untuk memajukan kelompoknya dan masyarakat desa Pulau
Raman umunya. Selain itu, mereka juga selalu dibekali dengan pendidikan
keorganisasian sebagai ruang aman untuk meningkatkan kapasitas dan alat untuk
memperjuangkan hak-hak perempuan di desa.