Kolaborasi Antar Pihak untuk Mendukung Gerakan Pertanian yang Ramah Lingkungan Berbasis Komunitas Perempuan

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Kamis, 13 Agustus 2020

Kolaborasi Antar Pihak untuk Mendukung Gerakan Pertanian yang Ramah Lingkungan Berbasis Komunitas Perempuan



Yayasan Beranda Perempuan mengadakan Workshop dengan tema “Kolaborasi Antar Pihak untuk Mendukung Gerakan Pertanian yang Ramah Lingkungan Berbasis Komunitas Perempuan”.

Acara yang di selenggarakan pada tanggal 9 Agustus 2020 di Aula Kantor Desa Pulau Raman berjalan dengan lancar dengan mengikutsertakan Petani Perempuan, Kepala Desa, Sekretaris Desa, ketua BPD, dan Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Pulau Raman, serta perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Batanghari.

Zubaidah selaku Direktur Yayasan Beranda Perempuan menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah ruang bagi perempuan yang selama ini tidak pernah terlibat dalam program pertanian maupun kegiatan di desa, sebagaimana kenyataan dilapangan dimana peran perempuan mayoritas telah diwakilkan oleh laki-laki. Factor yang menyebabkan keterbelakangan peran perempuan selama ini diantaranya adalah kemiskinan, dan pendidikan yang rendah yang disebabkan oleh pernikahan dini, serta tidak adanya akses untuk menjangkau jenjang pendidikan formal. Contonya di Desa Pulau Raman pendidikan yang disediakan hanya sebatas pendidikan Sekolah Dasar (SD), untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya, anak-anak desa harus menempuh perjalanan keluar desa yang memakan waktu 1-2 jam perjalanan menggunakan kendaraan.

Pada bidang pertanian, menurutnya masyarakat desa terkhusunya perempuan kurang memaksimalkan potensi desa dan cenderung menggunakan bahan kimia sebagai solusi awal untuk pertanian, padahal bahan pembuatan pupuk organik sendiri dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan desa. Zubaidah juga mengajak masyarakat untuk pelan-pelan mulai mengurangi penggunaan bahan kimia dan berpindah ke pupuk organik apalagi menurutnya zaman sekarang pemerintah memiliki banyak program-program pertanian organik.

Sedangkan Firdaus selaku perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Batanghari, Menyampaikan bahwa bantuan pemerintah kabupaten terhadap petani desa Pulau Raman selalu ada, namun bantuan yang diberikan hanya di alamatkan kepada kelompok tani. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, salah satu kelompok yang mendapatkan bantuan pertanian adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek yang beranggotakan 25 orang. Namun KWT Anggrek sudah lama tidak beroperasi dan anggota kelompok tidak menerima bantuan apapun selama hampir dua tahun belakangan. Terkait hal tersebut Firdaus menjelaskan bahwa kelompok yang tidak beroperasi dan tidak melaporkan kegiatannya tidak akan mendapatkan bantuan lagi. Sehingga solusinya, beliau menyarankan untuk mengaktifkan kembali dan memperbarui daftar anggota kelompok.

Pada sesi terakhir dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama antara Desa Pulau Raman yang diwakilkan oleh Sekretaris Desa dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Batanghari, yang diwakilkan oleh Pak Firdaus, serta disaksikan oleh Beranda Perempuan. Adapun isi kesepakatan tersebut adalah; 1) Pemerintah desa dan pemerintah kabupaten mendukung keberlanjutan kelompok perempuan yang mengelola tanaman sayur tanpa pestisida dan bahan kimia. 2) Dalam pelaksanaan musyawarah desa pengurus kelompok perempuan harus dilibatkan, Pengurus kelompok perempuan terus bekerja sama untuk menjalankan program pertanian, pendidikan pernikahan usia dini, pendidikan atau masalah yang selama ini menjadi persoalan di desa tetapi belum menjadi program desa dengan bekerja sama dengan instansi terkait. 3) Pemerintah desa memberi perhatian pada perempuan keluarga miskin yang selama ini belum mendapatkan akses bantuan, informasi, dan dukungan lainnya.

Setelah pendatangan kesepakatan kerjasama, acara yang di pandu oleh moderator Sawitri di tutup dengan foto bersama.


Error 404

The page you were looking for, could not be found. You may have typed the address incorrectly or you may have used an outdated link.

Go to Homepage