Perempuan Ditindas WTO!!!

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Rabu, 08 Juli 2020

Perempuan Ditindas WTO!!!




Katanya WTO atau World Trade Organization telah menjawab segala permasalahan yang ada di masyarakat menurut pemerintah.

Sekarang permasalahan yang mana yang telah selesai. Petani yang paling merasakan dampak dari semua permasalahan yang katanya telah selesai dengan adanya WTO. Mana dan dimana solusinya? yang terjadi malah banyaknya persoalan yang harus dihadapi petani mulai dari keterbatasan lahan pertanian, alat produksi, hasil tidak maksimal, pasar yang terus menekan penghasilan petani, dan petani perempuan kehilangan akses atas tanah, alat produksi maupun sumber kehidupannya. Perempuan tersingkir dari lahan pertanian membuat mereka memilih atau terpaksa memilih menjadi buruh dengan upah rendah karena keterbatasan pendidikan dan keterampilan.

Ini semua terjadi di Negara Agraris katanya, pemerintah juga tidak perna mengeluarkan kebijakan yang benar-benar untuk petani, kebijakan yang ada hanya menguntungkan pihak asing yang berada di belakang pemerintahan kita. Mulai dengan adanya kelompok tani yang hanya di jadikan sebagai distributor perusahaan pupuk dan pestisida serta bibit yang di berikan oleh pemerintah dengan alih-alih subsidi pemerintah. Kenyataan yang terjadi adalah penggunaan bibit subsidi atau bibit transgenic tidak sesuai dengan kebutuhan daerah atau iklim wilayah petani tersebut yang membuat petani bergantung dengan penggunaan bahan kimia pupuk dan pestisida dari subsidi pemerintah. Dengan adanya bibit subsidi membuat bibit local tidak lagi digunakan petani, serta penggunaan pupuk ramah lingkungan pun akan hilang.

Kemajuan zaman membuat perempuan terpinggirkan dari lahan pertanian sebagai penjaga dan penerus pengetahuan tradisional, serta secara sistematis terabaikan oleh modernisasi teknologi. Ini akan membuat krisis pangan yang melanda Indonesia. Lalu apa sebenarnya kepentingan dan peran WTO atas persoalan yang dihadapi perempuan petani. Yang terjadi adalah monopoli perdagangan yang tidak berkeadilan, menguasai alat produksi dan pasar. WTO menghilangkan pengetahuan, pengalaman perempuan dalam mengelola pertanian, tidak membantu kesejahterahan perempuan dalam ekonomi dan pasar, dan mengabaikan pengetahuan perempuan dalam bidang obat-obatan tradisional.

Oleh : Molly M

Error 404

The page you were looking for, could not be found. You may have typed the address incorrectly or you may have used an outdated link.

Go to Homepage