Saung setengah permanen itu ramai dengan anak anak berumur 3-5 tahun. tidak ada meja dan kursi
apalagi alat alat peraga, meski sarana dan prasarana sangat minim tapi tidak mengurangi tekad Beranda Perempuan untuk mendirikan Rumah Pintar
bagi anak anak petani sayur yang berlokasi di jalan Lingkar Selatan 1
kelurahan Paal Merah kecamatan Jambi Selatan
“ide awal Rumah pintar ini sebenarnya di inisiasi oleh ibu
ibu dari anak anak Rumah Pintar, mereka banyak mengeluh karena untuk masuk
Taman Kanak Kanak (TK) butuh biaya. Sedangkan mereka hanya ibu rumah tangga
yang bergantung dengan pendapatan dari suami yang bekerja sebagai petani
sayur.”ungkap Molly seorang pengajar sekaligus pengurus Beranda Perempuan.
Di hari pertama pembukaan Rumah Pintar. Seluruh pengurus
Rumah Pintar lebih banyak memperkenalkan diri kepada peserta taman belajar
sambil memberikan permainan
tradisional yakni kaki siapa dan injit
injit semut salahsatu permainan tradisional yang murah dan meyenangkan namun
mampu menanamkan nilai nilai kebersamaan dan suasana keakraban diantara anak
anak dan bersahabat dengan alam
“Saya sangat terbantu dengan keberadaan Rumah Pintar ini, disana anak saya Alika bisa belajar
bersosialisasi tanpa harus dipusingkan dengan beratnya biaya sekolah. maklumlah
penghasilan saya dan suami dari menjual sayur Rp. 300-500 per bulan. itupun
harus di hemat karena Alika punya dua kakak yang masih sekolah di sekolah
menengah pertama (SMP).Ujar Rubiati salahsatu orangtua peserta Rumah Pintar